Rabu, 02 April 2014

PENGERTIAN LENGKAP DAN SEJARAH SISTEM PEREKONOMIAN LIBERAL/KAPITALISME (SOFTSKIL)


1.2 Pengertian Lengkap dan Sejarah Sistem Perekonomian Liberal/Kapitalisme

POSTED BY OBROLAN EKONOMI POSTED ON 5/03/2013 WITH NO COMMENTS
Perekonomian Liberal - Secara umum definisi dari sistem perekonomian liberal adalah suatu sistem ekonomi yang mana segala bentuk kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi, dan konsumsi sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar itu sendiri.
Dalam arti kata lain bahwa 
sistem perekonomian liberal ini memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi yang mana masing - masing individu bebas bersaing karena keberadaan mereka diakui dalam sistem ekonomi seperti ini.
Ciri – ciri Perekonomian Liberal
Untuk memudahkan kita dalam mengidentifikasi seperti apa sistem perekonomian liberal tersebut, berikut adalah ciri – cirinya :
1. Terdapat persaingan bebas antar pelaku ekonomi
2. Setiap individu atau 
pelaku ekonomi mendapat pengakuan hak.
3. Adanya hak kebebasan bagi setiap individu dalam hal kepemilikan barang dan berbagai alat produksi.
4. Konsumen memiliki kedaulatan dan hak kebebasan dalam kegiatan konsumsi.
5. Motif dalam menentukan keuntungan berpusat pada kepentingan individu.
6. Modal memiliki peran sangat penting.
7. Pemerintah memiliki keterbatasan untuk mencampuri sistem perekonomian ini.
Melihat beberapa ciri dari 
sistem perekonomian liberal di atas, maka termasuklah Indonesia ada di dalamnya.
Sejarah dan Perkembangan Sistem Perekonomian Liberal
Jika dilihat dari sejarah tentang sistem perekonomian liberal ini, maka dapat dibagi menjadi dua tahapan, yaitu sistem perekomian liberal kapitalis awal (yang disebut juga sistem liberal klasik) dan juga sistem perekonomian liberal kapitalis modern. Berikut penjelasannya.
1. Sistem Perekonomian Liberal Kapitalis Awal / Klasik
Sistem perekonomian liberal kapitalis awal ini diterapkan disekitar abad ke 17 hingga sampai pada abat ke 20 yang mana di saat itu setiap individu atau swasta memiliki hak kebebasan menguasai sumber daya dan juga 
kebebasan menguasai perekonomiantanpa adanya interfensi dari pihak pemerintah dalam rangka pencapaian kepentingan individu masing – masing.
Hingga hal ini mengakibatkan munculnya berbagai efek negatif seperti eksploitasi buruh dan penguasan terhadap 
kekuatan ekonomi. Namun untuk saat ini sistem perekonomian liberal kapitalis awal ini sudah tidak diterapkan lagi.
2. Sistem Perekonomian Liberal Kapitalis Modern
Nah, sistem perekonomian liberal kapitalis modern ini adalah hasil penyempurnaan darisistem perekonomian liberal kapitalis awal yang telah dijelaskan di atas. Penyempurnaan pada sistem ini lebih kepada pemberian hak pada pemerintah untuk turut mengatur dan turut mengelola perekonomian karena memang peranan pemerintah dalam sistem perekonomian liberal ini sangat penting guna pengawasan terhadap segala kegiatan perekonomian.

Kapitalisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu. Istilah kapitalisme, dalam arti modern, sering dikaitkan dengan Karl Marx. Dalam magnum opus Das Kapital, Marx menulis tentang "cara produksi kapitalis" dengan menggunakan metode pemahaman yang sekarang dikenal sebagai Marxisme. Namun, sementara Marx jarang menggunakan istilah "kapitalisme", namun digunakan dua kali dalam interpretasi karyanya yang lebih politik, terutama ditulis oleh kolaborator Friedrich Engels. Pada abad ke-20 pembela sistem kapitalis sering menggantikan kapitalisme jangka panjang dengan frase seperti perusahaan bebasdan perusahaan swasta dan diganti dengan kapitalis rente dan investor sebagai reaksi terhadap konotasi negatif yang terkait dengan kapitalisme.
Sistem Perekonomian / Tata Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. 

Kaum klasik kapitalis

Pemerintah mendominasi bidang perdagangan selama berabad-abad namun kemudian malah memunculkan ketimpangan ekonomi. Para pemikir ini mulai beranggapan bahwa para borjuis, yang pada era sebelumnya mulai memegang peranan penting dalam ekonomi perdagangan yang didominasi negara atau lebih dikenal dengan merkantilisme, seharusnya mulai melakukan perdagangan dan produksi guna menunjang pola kehidupan masyarakat. Beberapa ahli ini antara lain:

Adam Smith

Adam Smith adalah seorang tokoh ekonomi kapitalis klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang), yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya.

 Kritik

Sebuah poster Dunia Pekerja Industri (1911)
Kritik kapitalisme mengasosiasikannya dengan kesenjangan sosial dan distribusi yang tidak adil dari kekayaan dan kekuasaan; kecenderungan monopoli pasar atau oligopoli (dan pemerintah oleh oligarki), imperialisme, perang kontra-revolusioner dan berbagai bentuk eksploitasi ekonomi dan budaya; materialisme, represi pekerja dan anggota serikat buruh, alienasi sosial, kesenjangan ekonomi, pengangguran, dan ketidakstabilan ekonomi. Hak milik pribadi juga telah dikaitkan dengan tragedi anticommons.
Kritikus terkemuka dari kapitalisme telah menyertakan: sosialis, anarkis, komunis, sosialis nasional, sosial demokrat, teknokrat, beberapa jenis dari konservatif, Luddites, Narodnik, Shaker, dan beberapa jenis nasionalis.
Marxis telah menganjurkan penggulingan revolusioner dari kapitalisme yang akan memimpin ke sosialisme, sebelum akhirnya berubah menjadi komunisme. Banyak sosialis menganggap kapitalisme menjadi tidak rasional, dalam produksi dan arah ekonomi tidak direncanakan, menciptakan banyak inkonsistensi dan kontradiksi internal. Sejarawan tenaga kerja dan cendekiawan seperti Immanuel Wallerstein berpendapat bahwa tidak bebas tenaga kerja -Oleh para budak, pembantu dengan perjanjian, tahanan, dan orang-orang lainnya dipaksa- kompatibel dengan hubungan kapitalis. Ekonom Marxis Richard D. Wolff mendalilkan bahwa ekonomi kapitalis memprioritaskan keuntungan dan akumulasi modal atas kebutuhan sosial masyarakat, dan perusahaan kapitalis jarang pernah menyertakan pekerja dalam keputusan-keputusan dasar dari perusahaan.
Banyak aspek kapitalisme telah datang di bawah serangan dari gerakan anti-globalisasi, yang terutama menentang kapitalisme korporasi. Para pegiat lingkungan berpendapat bahwa kapitalisme membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, dan bahwa hal itu pasti akan menguras sumber daya alam terbatas di Bumi. kritik tersebut berpendapat bahwa sementara neoliberalisme ini, atau kapitalisme kontemporer,  memang meningkatkan perdagangan global, tapi juga memungkinkan meningkat kemiskinan global.- dengan lebih hidup hari ini dalam kemiskinan dari sebelumnya neoliberalisme, dan indikator lingkungan menunjukkan kerusakan lingkungan besar-besaran sejak akhir 1970-an.
Setelah krisis perbankan tahun 2007, Alan Greenspan mengatakan kepada Kongres Amerika Serikat pada tanggal 23 Oktober 2008, "Bangunan intelektual seluruhnya runtuh. Aku membuat kesalahan dalam menganggap bahwa kepentingan-diri dari organisasi, khususnya bank dan lain-lain, adalah seperti bahwa mereka yang terbaik yang mampu melindungi pemegang saham mereka sendiri. ...aku terkejut."
Banyak agama mengkritik atau menentang unsur-unsur tertentu dari kapitalisme. Tradisional Yahudi, Kristen, dan Islam melarang meminjamkan uang dengan bunga,  meskipun metode alternatif perbankan telah dikembangkan. Beberapa orang Kristen telah mengkritik kapitalisme untuk aspek materialis[15] dan ketidakmampuannya untuk memperhitungkan kesejahteraan semua orang. Banyak perumpamaan Yesus berurusan dengan masalah ekonomi: Pertanian, penggembalaan, berada di utang, melakukan kerja paksa, dikucilkan dari perjamuan dan rumah-rumah orang kaya, dan memiliki implikasi untuk kekayaan dan distribusi kekuasaan.
Dalam 84-halaman himbauan apostolik Evangelii Gaudium, Paus Francis menggambarkan terkekang kapitalisme sebagai "tirani baru" dan menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk memerangi meningkatnya kemiskinan dan ketidaksetaraan.  Di dalamnya ia mengatakan:
Beberapa orang terus membela teori trickle-down yang menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi, didorong oleh pasar bebas, pasti akan berhasil dalam mewujudkan keadilan yang lebih besar dan inklusivitas di dunia. Pendapat ini, yang belum pernah dikonfirmasi oleh fakta, mengungkapkan kepercayaan mentah dan naif dalam kebaikan mereka memegang kekuatan ekonomi dan sakralisasi kerja dari sistem ekonomi yang berlaku. Sementara itu, yang dikecualikan masih menunggu.
SUMBER :
http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/05/pengertian-lengkap-dan-sejarah-sistem-perekonomian-liberal.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar