1.2 Pengertian Lengkap dan Sejarah Sistem Perekonomian
Liberal/Kapitalisme
Perekonomian Liberal - Secara umum definisi
dari sistem perekonomian liberal adalah suatu sistem ekonomi yang mana segala
bentuk kegiatan ekonomi seperti produksi,
distribusi, dan konsumsi sepenuhnya diserahkan pada mekanisme pasar itu
sendiri.
Dalam arti kata lain bahwa sistem perekonomian liberal ini memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi yang mana masing - masing individu bebas bersaing karena keberadaan mereka diakui dalam sistem ekonomi seperti ini.
Ciri – ciri Perekonomian Liberal
Dalam arti kata lain bahwa sistem perekonomian liberal ini memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi yang mana masing - masing individu bebas bersaing karena keberadaan mereka diakui dalam sistem ekonomi seperti ini.
Ciri – ciri Perekonomian Liberal
Untuk
memudahkan kita dalam mengidentifikasi seperti apa sistem perekonomian liberal tersebut, berikut adalah ciri – cirinya :
1. Terdapat persaingan bebas antar pelaku ekonomi
2. Setiap individu atau pelaku ekonomi mendapat pengakuan hak.
3. Adanya hak kebebasan bagi setiap individu dalam hal kepemilikan barang dan berbagai alat produksi.
4. Konsumen memiliki kedaulatan dan hak kebebasan dalam kegiatan konsumsi.
5. Motif dalam menentukan keuntungan berpusat pada kepentingan individu.
6. Modal memiliki peran sangat penting.
7. Pemerintah memiliki keterbatasan untuk mencampuri sistem perekonomian ini.
Melihat beberapa ciri dari sistem perekonomian liberal di atas, maka termasuklah Indonesia ada di dalamnya.
Sejarah dan Perkembangan Sistem Perekonomian Liberal
1. Terdapat persaingan bebas antar pelaku ekonomi
2. Setiap individu atau pelaku ekonomi mendapat pengakuan hak.
3. Adanya hak kebebasan bagi setiap individu dalam hal kepemilikan barang dan berbagai alat produksi.
4. Konsumen memiliki kedaulatan dan hak kebebasan dalam kegiatan konsumsi.
5. Motif dalam menentukan keuntungan berpusat pada kepentingan individu.
6. Modal memiliki peran sangat penting.
7. Pemerintah memiliki keterbatasan untuk mencampuri sistem perekonomian ini.
Melihat beberapa ciri dari sistem perekonomian liberal di atas, maka termasuklah Indonesia ada di dalamnya.
Sejarah dan Perkembangan Sistem Perekonomian Liberal
Jika
dilihat dari sejarah tentang sistem
perekonomian liberal ini,
maka dapat dibagi menjadi dua tahapan, yaitu sistem perekomian liberal
kapitalis awal (yang disebut juga sistem liberal klasik) dan juga sistem
perekonomian liberal kapitalis modern. Berikut penjelasannya.
1. Sistem Perekonomian Liberal Kapitalis Awal / Klasik
Sistem perekonomian liberal kapitalis awal ini diterapkan disekitar abad ke 17 hingga sampai pada abat ke 20 yang mana di saat itu setiap individu atau swasta memiliki hak kebebasan menguasai sumber daya dan juga kebebasan menguasai perekonomiantanpa adanya interfensi dari pihak pemerintah dalam rangka pencapaian kepentingan individu masing – masing.
Hingga hal ini mengakibatkan munculnya berbagai efek negatif seperti eksploitasi buruh dan penguasan terhadap kekuatan ekonomi. Namun untuk saat ini sistem perekonomian liberal kapitalis awal ini sudah tidak diterapkan lagi.
2. Sistem Perekonomian Liberal Kapitalis Modern
Nah, sistem perekonomian liberal kapitalis modern ini adalah hasil penyempurnaan darisistem perekonomian liberal kapitalis awal yang telah dijelaskan di atas. Penyempurnaan pada sistem ini lebih kepada pemberian hak pada pemerintah untuk turut mengatur dan turut mengelola perekonomian karena memang peranan pemerintah dalam sistem perekonomian liberal ini sangat penting guna pengawasan terhadap segala kegiatan perekonomian.
1. Sistem Perekonomian Liberal Kapitalis Awal / Klasik
Sistem perekonomian liberal kapitalis awal ini diterapkan disekitar abad ke 17 hingga sampai pada abat ke 20 yang mana di saat itu setiap individu atau swasta memiliki hak kebebasan menguasai sumber daya dan juga kebebasan menguasai perekonomiantanpa adanya interfensi dari pihak pemerintah dalam rangka pencapaian kepentingan individu masing – masing.
Hingga hal ini mengakibatkan munculnya berbagai efek negatif seperti eksploitasi buruh dan penguasan terhadap kekuatan ekonomi. Namun untuk saat ini sistem perekonomian liberal kapitalis awal ini sudah tidak diterapkan lagi.
2. Sistem Perekonomian Liberal Kapitalis Modern
Nah, sistem perekonomian liberal kapitalis modern ini adalah hasil penyempurnaan darisistem perekonomian liberal kapitalis awal yang telah dijelaskan di atas. Penyempurnaan pada sistem ini lebih kepada pemberian hak pada pemerintah untuk turut mengatur dan turut mengelola perekonomian karena memang peranan pemerintah dalam sistem perekonomian liberal ini sangat penting guna pengawasan terhadap segala kegiatan perekonomian.
Kapitalisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas
Kapitalisme atau Kapital adalah sistem ekonomi di mana
perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta
dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar. Pemilik modal
bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip
tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna
keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran
untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki
definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan
kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19,
yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun
kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki
maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang
modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis
harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator
mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak
ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini
dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat
ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang
menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan
kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu. Istilah kapitalisme, dalam arti modern,
sering dikaitkan dengan Karl Marx. Dalam magnum opus Das
Kapital, Marx menulis tentang "cara produksi
kapitalis" dengan menggunakan metode pemahaman yang sekarang dikenal
sebagai Marxisme. Namun,
sementara Marx jarang menggunakan istilah "kapitalisme", namun
digunakan dua kali dalam interpretasi karyanya yang lebih politik, terutama
ditulis oleh kolaborator Friedrich
Engels. Pada abad ke-20 pembela sistem kapitalis sering
menggantikan kapitalisme jangka panjang dengan frase seperti perusahaan bebasdan perusahaan swasta dan diganti dengan kapitalis rente dan investor sebagai reaksi terhadap konotasi
negatif yang terkait dengan kapitalisme.
Sistem
Perekonomian / Tata Ekonomi Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
Kaum klasik kapitalis
Pemerintah
mendominasi bidang perdagangan selama berabad-abad namun kemudian malah
memunculkan ketimpangan ekonomi. Para pemikir ini mulai beranggapan bahwa para borjuis, yang pada era sebelumnya mulai
memegang peranan penting dalam ekonomi perdagangan yang didominasi negara atau
lebih dikenal dengan merkantilisme, seharusnya mulai melakukan
perdagangan dan produksi guna menunjang pola kehidupan masyarakat. Beberapa
ahli ini antara lain:
Adam Smith
Adam Smith adalah seorang tokoh ekonomi kapitalis
klasik yang menyerang merkantilisme yang dianggapnya kurang mendukung
ekonomi masyarakat. Ia menyerang para psiokrat yang menganggap tanah adalah
sesuatu yang paling penting dalam pola produksi. Gerakan produksi haruslah
bergerak sesuai konsep MCM (Modal-Comodity-Money, modal-komoditas-uang),
yang menjadi suatu hal yang tidak akan berhenti karena uang akan beralih
menjadi modal lagi dan akan berputar lagi bila diinvestasikan. Adam Smith
memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur pasar (invisible
hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau kebebasan dari intervensi
pemerintah. Pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas dari semua pekerjaan
yang dilakukan oleh rakyatnya.
Kritik
Sebuah poster Dunia
Pekerja Industri (1911)
Kritik
kapitalisme mengasosiasikannya dengan kesenjangan sosial dan distribusi yang
tidak adil dari kekayaan dan kekuasaan; kecenderungan monopoli pasar atau oligopoli (dan pemerintah oleh oligarki), imperialisme, perang kontra-revolusioner dan
berbagai bentuk eksploitasi ekonomi dan budaya; materialisme, represi pekerja dan anggota serikat
buruh, alienasi sosial, kesenjangan ekonomi, pengangguran, dan ketidakstabilan
ekonomi. Hak milik pribadi juga telah dikaitkan dengan tragedi anticommons.
Kritikus
terkemuka dari kapitalisme telah menyertakan: sosialis, anarkis, komunis, sosialis nasional, sosial
demokrat, teknokrat, beberapa jenis dari konservatif, Luddites, Narodnik, Shaker, dan beberapa jenis nasionalis.
Marxis telah menganjurkan penggulingan
revolusioner dari kapitalisme yang akan memimpin ke sosialisme, sebelum
akhirnya berubah menjadi komunisme. Banyak sosialis menganggap kapitalisme
menjadi tidak rasional, dalam produksi dan arah ekonomi tidak direncanakan,
menciptakan banyak inkonsistensi dan kontradiksi internal. Sejarawan tenaga
kerja dan cendekiawan seperti Immanuel
Wallerstein berpendapat
bahwa tidak bebas tenaga kerja -Oleh para budak, pembantu dengan perjanjian,
tahanan, dan orang-orang lainnya dipaksa- kompatibel dengan hubungan kapitalis.
Ekonom Marxis Richard D. Wolff mendalilkan bahwa ekonomi kapitalis
memprioritaskan keuntungan dan akumulasi modal atas kebutuhan sosial
masyarakat, dan perusahaan kapitalis jarang pernah menyertakan pekerja dalam
keputusan-keputusan dasar dari perusahaan.
Banyak
aspek kapitalisme telah datang di bawah serangan dari gerakan anti-globalisasi,
yang terutama menentang kapitalisme korporasi. Para pegiat lingkungan
berpendapat bahwa kapitalisme membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang
terus-menerus, dan bahwa hal itu pasti akan menguras sumber daya alam terbatas
di Bumi. kritik tersebut berpendapat bahwa sementara neoliberalisme ini, atau kapitalisme kontemporer, memang meningkatkan perdagangan
global, tapi juga memungkinkan meningkat kemiskinan global.- dengan lebih hidup
hari ini dalam kemiskinan dari sebelumnya neoliberalisme, dan indikator
lingkungan menunjukkan kerusakan lingkungan besar-besaran sejak akhir 1970-an.
Setelah
krisis perbankan tahun 2007, Alan Greenspan mengatakan kepada Kongres Amerika
Serikat pada tanggal 23 Oktober 2008, "Bangunan intelektual seluruhnya
runtuh. Aku membuat kesalahan dalam menganggap bahwa kepentingan-diri dari
organisasi, khususnya bank dan lain-lain, adalah seperti bahwa mereka yang
terbaik yang mampu melindungi pemegang saham mereka sendiri. ...aku
terkejut."
Banyak
agama mengkritik atau menentang unsur-unsur tertentu dari kapitalisme.
Tradisional Yahudi, Kristen, dan Islam melarang meminjamkan uang
dengan bunga, meskipun
metode alternatif perbankan telah dikembangkan. Beberapa orang Kristen telah
mengkritik kapitalisme untuk aspek materialis[15] dan ketidakmampuannya untuk
memperhitungkan kesejahteraan semua orang. Banyak perumpamaan Yesus berurusan
dengan masalah ekonomi: Pertanian, penggembalaan, berada di utang, melakukan
kerja paksa, dikucilkan dari perjamuan dan rumah-rumah orang kaya, dan memiliki
implikasi untuk kekayaan dan distribusi kekuasaan.
Dalam
84-halaman himbauan apostolik Evangelii Gaudium, Paus Francis menggambarkan terkekang kapitalisme
sebagai "tirani baru" dan menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk
memerangi meningkatnya kemiskinan dan ketidaksetaraan. Di dalamnya ia mengatakan:
Beberapa orang terus
membela teori trickle-down yang menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi, didorong
oleh pasar bebas, pasti akan berhasil dalam mewujudkan keadilan yang lebih
besar dan inklusivitas di dunia. Pendapat ini, yang belum pernah dikonfirmasi
oleh fakta, mengungkapkan kepercayaan mentah dan naif dalam kebaikan mereka
memegang kekuatan ekonomi dan sakralisasi kerja dari sistem ekonomi yang
berlaku. Sementara itu, yang dikecualikan masih menunggu.
SUMBER :
http://obrolanekonomi.blogspot.com/2013/05/pengertian-lengkap-dan-sejarah-sistem-perekonomian-liberal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar